Minggu, 12 Februari 2012

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Bangunan


Dalam membangun suatu bangunan, baik itu gedung bertingkat, kantor, sampai ke rumah tinggal, pasti dibutuhkan biaya tertentu. Dalam Teknik Sipil, kajian mengenai hal ini dibahas dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau sering juga diistilahkan begrooting. Yang dimaksud dengan Rencana anggaran biaya ini dalam berbagai proyek pembangunan adalah suatu perhitungan dan analisa mengenai banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja, serta biaya atau anggaran lain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan banguanan atau proyek tersebut.

Anggaran Biaya adalah harga/cost dari bangunan yang dihitung dengan cermat, teliti dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama mungkin berbeda-beda jika daerahnya berbeda pula, hal ini disebabkan perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Contohnya, harga bahan dan upah tenaga kerja di Makasar tentu berbeda dengan di Semarang dan sebagainya.

Ada dua cara menyusun Rencana Anggaran Biaya sebuah bangunan, yaitu:

1. Anggaran Biaya Kasar (Taksiran)

Perhitungan Anggaran Biaya Kasar atau estimasi dilakukan dengan cara menggunakan harga satuan tiap meter persegi (m2) Luas lantai.Anggaran Biaya Kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.

Walaupun disebut Anggaran Biaya Kasar, Namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

2. Anggaran Biaya Teliti adalah Anggaran proyek yang dihitung secara teliti dan cermat dengan memperhatikan ketenyuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar, harga satuan dihitung berdasarkan harga estimasi tiap setiap luas lantai dalam satuan meter persegi. Harga perkiraan tersebutharus berdasarkan harga wajar, dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

Beberapa hal yang mendukung perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) teliti adalah:

a. Bestek: berguna untuk menentukan spesifikasi dan syarat-syarat teknis.

b. Gambar Bestek: dipakai untuk menghitung serta menganalisis besarnya volume pekerjaan

c. Harga Satuan Pekerjaan : Akan didapatkan dari perhitungan harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan analisis BOW.

Analisa BOW hanya dapat digunakan jika pekerjaanya padat karya, yang kebanyakan menggunakan peralatan konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar