Kamis, 09 Februari 2012

Daerah Aliran Sungai Dalam Hidrologi Rekayasa



Daerah Aliran Sungai atau disingkat DAS (catchment, basin, watershed) merupakan daerah di mana semua airnya mengair ke dalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi, yang berarti ditetapkan berdasarkan airan air permukaan. Batas mi tidak ditetapkan berdasarkan air bawah tanah karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan pemakaian.


Nama sebuah DAS ditandai dengan nama sungai yang bersangkutan dan dibatasi oleh titik kontrol, yang umumnya merupakan stasiun hidrometri. Memperhatikan hal tersebut berarti sebuah DAS dapat merupakan bagian dan DAS lain.

Sungai adalah torehan atau ceruk di permukaan bumi yang merupakan penampungan dan penyalur alamiah aliran air dan material yang dibawanya dan bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara ke laut.
Ditinjau dan segi hidrologi, sungai mempunyai fungsi utama menampung curah hujan dan mengalirkannya sampai ke laut. Daerah dimana sungai mernperoleh air merupakan daerah tangkapan hujan yang biasanya disebut Daerah Aliran Sungai atau Daerah Pengaliran Sungai.

Pola aliran sebuah sungai dapat dijelaskan sebagai berikut:


Sungai di dalam semua DPS mengikuti suatu aturan yaitu bahwa aliran sungai dihubungkan oleh suatu jaringan satu arah dimana cabang dan anak sungal mengalir ke dalam sungai induk yang lebih besar dan membentuk suatu pola aliran. Pola itu tergantung dan kondisi topografi, geologi, iklim, vegetasi yang terdapat didalam DPS tersebut. Secara keseluruhan kondisi tersebut akan menentukan karakteristik sungai di dalam bentuk polanya. Beberapa tipe aliran yang terdapat di Indonesia antara lain:

· Pola Radial
Pola ini basanya dijumpai di daerah lereng gunung berapi atau daerah dengan topografi berbentuk kubah. Misalnya sungai lereng Gunung Semeru di Jawa Timur, Lereng Gunung Merapi di Yogyakarta, Gungung Ijen di Jawa Timur, dan Gunung slamet di Jawa Tengah.

· Pola Rektangular
Terdapat di daerah yang terdiri atas batuan kapur, misal Gunung Kidul di Dl Yogyakarta.

· Pola Trellis
Biasanya dijumpai pada daerah dengan lapisan sedimen di daerah pegunungan lipatan. misalnya di daerah pegunungan lipatan Sumatera Barat dan Jawa Tengah.

· Pola Dendritik
Pola ini pada umumnya terdapat pada daerah dengan batuan sejenis dan penyebarannya luas. Misalnya pada suatu daerah yang ditutupi oleh endapan sedimen yang luas dan terletak pada suatu bidang horizontal di daerah dataran rendah bagian timur Sumatera dan Kalimantan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar