Senin, 06 Februari 2012

Jembatan Sebagai Konstruksi Untuk Lalu Lintas


Jembatan merupakan salah satu konstruksi yang digunakan untuk mrnghubungkan jalan di atas sebuah sungai maupun terusan. Sedangkan jalan yang dibuat melintang di atas jalan lain disebut Viaduct. Suatu struktur jembatan biasanya terdiri dari dua bagian struktur, yakni struktur atas dan struktur bawah. Yang termasuk struktur atas ialah: bagian-bagian yang menjadi penyokong atau pendukung utama dari struktur atas; yaitu kepala jembatan, tiang-tiang dan pemikul pemikul jembatan. Beban tersebut kemudian diteruskan melalui struktur bawah menuju ke tanah.Struktur atas akan menerima beban-beban dari lalu lintas. Juga mendapatkan tambahan beban angin, serta berat sendiri dari stuktur jembatan.
Struktur jembatan juga memiliki lebar pengaliran, yang merupakan lebar antara tepi-tepi permukaan dua kepala jembatan. Lebar pengaliran sering disebut juga jarak bentang jembatan. Apabila jembatan memiliki tiang-tiang, seluruh panjang bentangan akan terbagi dalam sejumlah jarak-jarak kecil, yaitu jarak antara kepala jembatan dan tiang, atau antara tiang-tiang masing-masing. Selain itu dikenal pula tinggi bebas, yakni jarak antara air dengan bagian terendah dari konstruksi jembatan. Juga dikenal tinggi konstruksi, yaitu jarak antara bagian terendah jembatan dengan bidang atas tempat jalur kendaraan.
Suatu jembatan dapat dibuat dengan menggunakan material baja, beton, maupun kayu. Penggunaan material ini sangat dipengaruhi oleh jarak bentang jembatan serta jenis bebannya. Maka dikenal pula jembatan kayu, beton, dan baja. Ada kalanya saat material tidak mencukupi, digunakan kombinasi dari ketiga material beserta material lain. Kita mengenal berbagai desain jembatan seperti: jembatan rangka, jembatan busur dari baja atau beton bertulang, jembatan gantung, dan sebagainya.
Terkadang, berdasarkan situasi tertentu, jembatan dirancang secara khusus agar dapat digerakkan. Jembatan seperti ini dapat dijumpai di berbagai negara luar seperti Jerman, Amerika serikat, Australia, dan negara-negara lain. Jembatan ini dirancang bila di bawah struktur jembatan ada kegiatan pelayaran kapal dan tinggi jembatan bebas tidak memungkinkan untuk dilewati kapal. Contoh desain jembatan yang dapat bergerak misalnya: jembatan tarik, jembatan angkat, jembatan putar, jembatan jungkit, dan lain sebagainya.
Material utama dari kebanyakan jembatan modern adalah beton bertulang serta baja. Jembatan dari beton bertulang pada umumnya mempunyai berat sendiri yang lebih besar. Namun, keuntungan dari jembatan beton adalah biaya pemeliharaan yang sedikit. Sebaliknya jembatan baja memang lebih ringan dibbanding jembatan beton. Namun jembatan baja memerlukan biaya pemeliharaan yang lebih besar, sebab jembatan ini mudah mengalami kerusakan oleh alam seperti korosi, sehingga harus dipelihara secara teratur. Sambungan pada jembatan harus didesain dengan teliti dan cermat. Sebab jika salah satu bagian saja lemah, struktur ini dengan mudah akan colapse dan membahayakan jiwa orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar