Tampilkan postingan dengan label Mekanika Tanah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mekanika Tanah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Februari 2013

Apa Itu Tes Sondir?

   Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang nantinya dapat diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam menahan beban yang didirikan di atasnya. Tes ini biasa dilakukan sebelum membangun pondasi tiang pancang, atau pondasi-pondasi dalam lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa besaran gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan pelekat dari tanah yang dimaksud. Hambatan pelekat adalah perlawanan geser dari tanah tersebut yang bekerja pada selubung bikonus alat sondir dalam gaya per satuan panjang.

Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:

  • Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai
  • Menghitung daya dukung tanah asli
  • Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

  

   Alat-alat yang digunakan dalam tes sondir ini bergantung pada tingkat kedalaman tanah serta kekerasan tanah tersebut. Mesin sondir sendiri ada dua jenis, yakni mesin sondir ringan (2 ton)  dan mesin sondir berat (10 ton). Tenaga penggeraknya-pun ada 2, yakni dengan mesin dan dengan tangan (mesin sondir putar). Peralatan lain mencakup:


  • Beberapa set pipa sondir yang termasuk batang dalam, disiapkan sesuai keperluan masing-masing sepanjang 1 eterm
  • 2 buah Manometer, dengan kapasitas besar dan kecil, dimana manometer yang kecil untuk tes ringan (antara 0 - 50kg/cm persegi), serta manometer kapasitas besar untuk tes yang berat (0 - 600 kg/cm persegi). 
  • setang sondir untuk memutar
  • patent bikonus serta konus
  • Jangkar/angker sondir sebanyak empat buah, bisa berbentuk daun atau spiral, yang dipasan pada ujung-ujung kaki mesin sondir agar tidak bergoyang pada saat menahan gaya tekan tanah saat pengoperasian alat
  • ambang penekan untuk menekan
  • Alat alat lain seperti oli, kunci pipa, kain lap dan alat pembersih, serta minyak pelumas untuk melumasi mesin 


Sabtu, 18 Februari 2012

PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PROSES KONSTRUKSI



Agar bangunan dapat berdiri dengan stabil dan tidak timbul penurunan (settlement) yang terlalu besar, maka fondasi bangunan harus mencapai lapisan tanah yang cukup padat. Sedangkan untuk mengetahui letak/kedalaman lapisan tanah padat dan kapasitas daya-dukung tanah (bearing capacity) yang diizinkan, maka perlu dilakukan penyelidikan mekanika-tanah yang mencakup penyelidikan di lapangan (lokasi rencana bangunan baru) dan penelitian di laboratorium.
Penyelidikan lapangan yang paling umum dilaksanakan adalah:


1. Pemboran (Drilling)
2. Pengambilan Contoh Bahan Tanah (Soil Sampling)
3. Pengujian Penetrasi (Penetration Test)


1. Pemboran (Drilling)
Pemboran merupakan bagian yang penting dan penyelidikan tanah, dan pemboran dapat diketahui lapisan-lapisan tanah di bawah lokasi rencana bangunan, dan dari lubang bor (boreholes) dapat diperoleh contoh-contoh tanah yang diperlukan untuk penyelidikan tanah selanjutnya di Laboratorium Mekanika Tanah.


2. Pengambilan Contoh Bahan Tanah
Pengambilan contoh bahan tanah dilaksanakan untuk mendapatkan contoh tanah tidak-terusik (undisturbed soil sample) dan contoh tanah terusik (disturbed soil sample).


a. Contoh tanah tidak terusik


Contoh tanah tidak terusik adalah contoh tanah yang masih menunjukkan sifat asli (alamiah dan tanah di tempat asalnya, jadi belum mengalami perubahan struktur, kepadatan/ikatan antar butir tanah, kadar air atau susunan kimianya. Contoh tanah tidak terusik dan tanah kohesif sangat berguna untuk penelitian kekuatan (kuat geserdan kohesi), kompresibilitas dan permeabilitas,yang adalah tiga sifat teknik yang penting untuk perencanaan fondasi.


b. Contoh tanah terusik


Contoh tanah terusik adalah contoh tanah yang diambil tanpa usaha mempertahankan sifat-sifat asli tanah, dan biasa hanya digunakan untuk penelitian/analisa distribusi ukuran butirari, batas Atterberg (batas cair dan Index-Plastisitas), klasifikasi tanah dan pengujian pemadatan di laboratorium.


3.Pengujian Penetrasi
Pengujian penetrasi yang dilaksanakan dapat dibagi menjadi Pengujian Penetrasi Statis dan Pengujian Penetrasi Dinamis.

a. Pengujian Penetrasi Statis
Pengujian penetrasi statis yang umum dilaksanakan di Indonesia adalah dengan menggunakan alat sondir (Dutch Static Penetrometer), cara kerjanya ialah ujung alat sondir yang berupa konus ditekan masuk ke dalam tanah, gaya yang digunakan untuk menekan konus sondir ke bawah diukur dengan suatu alat pengukur tekanan (manometer-gauge) yang menunjukkan nilai tahanan konus dalam Kg/cm2, nilai tahanan konus-sondir yang terbaca pada manometer menunjukkan kepadatan retatif (relative density) dari lapisan -lapisan tanah yang dijumpai.


b. Pengujian Penetrasi Dinamis


Pengujian penetrasi dinamis banyak dikerjakan di Amerika Serikat dan terkenal dengan sebutan SPT (Standard Penetration Test), pninsip cara kerjanya ialah tabung silinder contoh standar (standard spNt spoon sampler) dipukul masuk ke dalam tanah dengan menggunakan alat penumbuk Seberat 140 pound (63,5 kg) yang dijatuhkan dan ketinggian 30 inch (76 cm), dan dihitung banyak pukulan yang diperlukan untuk menumbuk masuk tabung silinder sedalam 1 foot (30,5 cm) yang ditentukan sebagai nilai N dengan satuan pukulan/kaki (blows per foot)

.
Pengujian penetrasi statis adalah pengujian yang paling cocok digunakan di Indonesia dengan kondisi lapisan tanah pasir/lanau atau lempung lunak (soft to medium stiff), dan hasil pengujian penetrasi statis (sondir) biasanya lebih tepat dibanding hasil pengujian dinamis SPT (Wesley, 1974).

Selasa, 07 Februari 2012

DOWNLOAD AUTOCAD 2012 TERBARU













Pada postingan kali ini, saya akan share sebuah software yang pasti tidak asing lagi bagi anda yang bergelut di dunia Teknik Sipil maupun Arsitektur. Software ini bernama Autocad, yang kali ini telah diperkenalkan edisi terbarunya yakni AutoCad 2012. Nah, edisi terbaru produk persembahan perusahaan bernama Autodesk ini digunakan untuk membuat gambar proyek konstruksi maupuun gambar-gambar teknis lain baik yang 2 dimensi maupun 3 dimensi secara lebih baik dan akurat. Selain itu fitur-fitur terbaru dalam Autocad 2012 ini juga lebih di-upgrade lagi kemampuannya, sehingga lebih memudahkan anda dalam merancang gambar hasil konstruksi yang berkualitas dan hemat waktu. Edisi ini dikhususkan untuk pembuatan gambar berbasis 3D. Jadi, bagi anda yang belum mahir Autocad edisi 2D disarankan untuk latihan dulu untuk memantapkan kemampuan menggambar anda. Sebab kalau tidak anda akan mengalami kesulitan. Sebab pada dasarnya, edisi 3D adalah pengembangan dari edisi 2D. Namun anda tidak usah terlalu kuatir jika anda belum menguasai edisi 3D, sebab pada umumnya untuk gambar konstruksi sederhana Teknik Sipil seperti denah, potongan, dan tampak, Gambar 2D saja sudah cukup jelas untuk memvisualisasikan secara lengkap gambar untuk proyek konstruksi anda. Lain hal jika anda bertugas untuk mendesain struktur-struktur yang rumit yang memiliki banyak spesifikasi tinggi, seperti stadion sepak bola misalanya, barulah anda mungkin perlu membuat draft 3D-nya.
Nah, tanpa perlu berlama-lama lagi, bagi anda yang berminat memiliki software ini untuk melengkapi meja kerja CV konstruksi anda, silahkan download edisi lengkap serta cracknya di sini. Setelah anda download hingga selesai, anda tinggal mencari file exe dan mengkliknya. Program akan terinstal secara otomatis. Untuk cracknya sudah tersedia lengkap dalam file download.
Nah, sekian dulu dan semoga bermanfaat ya. Salam Bangunan!

Senin, 06 Februari 2012

Soil Investigation For Construction Purpose

In the world of civil engineering, soil investigation aims to obtain
the data necessary for planning soil foundation. The foundation of a
building located within the soil is often called sub-structure, so the
soil is very important investigation. Another purpose of soil
investigation is to determine the soil bearing capacity, determine the
type and depth of the foundation, knowing the depth of the
groundwater, predict the magnitude of the losses, and so forth.
Depending on the construction to be built on the land.

Soil investigations can be done in various ways, for example by
digging a test hole, drilling and others. Usually the soil to be
tested will be brought to the laboratory, but some are doing testing
on the ground. Depending on the type of testing will be done and
needs.

Ground investigation usually stands on 3 (three) stages, including
drilling or digging test holes, soil sampling, and testing of soil
samples. Tests were conducted on disturbed soil (disturbed samples)
and the soil is not disturbed (undisturbed samples). Soil samples
taken for testing is the native soil, that is, free from litter and
roots of plants.

Accuracy in testing the soil is very necessary. Especially in
determining the groundwater, because the data obtained is affecting
the planning foundation, and can cause errors in analyzing the
stability of the soil.

Some ways that can be done for soil investigation is to test pit
(Test-pit), Drill hand (Hand Auger), Drill Wash (Wash Boring),
Investigation by washing (Wash Probing), and Drill Play (Rotary
Drill).

The investigation aims to test holes determines the soil conditions
carefully. This method allows to identify the land directly, clearly
knowing the density and soil water conditions in the field. Testing is
usually performed on the test pit important places a building, such as
the location of the column.

Hand drill testing is simple and relatively easy to do. The
investigation by the hand drill is often used on construction projects
of highways, railroads apai, and terbanga field. However, this tool
can not be performed on sand soil. Hand drill can be used for the
investigation reaches a maximum depth of 10 meters.

Drill water washing is done by twisting the pipe casing. This tool is
used to retrieve disturbed samples, and can not be used on rocky
soils. Laundering investigations with essentially the same as the
drill washing, but the goal is to find a meeting between the soft soil
with soil solids. Such investigations often used on port development
projects.

Rotary drill or rotary tool often called a drill can be used on any
soil type. This tool can investigate dense and rocky soil to a depth
of 40 meters. This tool can also be used on sandy soil. The workings
of this tool that can be used by without using a pipe casing.

Klasifikasi Tanah Sebagai Bagian Pendukung Kontruksi

Tanah merupakan salah satu bagian bumi yang paling berperan dalam sebuah konstruksi. Konstruksi apapun, atau dapat dikatakan bangunan apapun akan selalu berkaitan dengan tanah. Misalnya sebagai pendukung bagi pondasi atau urugan bagi lantai sebuah rumah, gedung, bahkan bendungan.

Sebenarnya, apakah tanah itu? Definisi tanah yang dipelajari dalam teknik sipil adalah suatu struktur bumi yang telah terlepas, yang terdiri dari himpunan mineral, zat organik, serta terletak di atas batuan dasar. Yang membuat butiran tanah dapat paling melekat adalah gaya tarik antar partikel bermuatan yang terdapat dalam karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap dalam partikel tanah. Tanah terbentuk dari proses fisika dan kimia. Misalnya proses selapulan batuan, atau proses geologi lainnya. Pembentukan secara fisik biasanya terjadi akibat erosi, angin, es, aliran air, hujan, serta aktivitas makhluk hidup serta penduduk bumi sendiri dalam hal ini manusia, hewan dan tumbuhan. Tanah juga terbentuk dari proses kimiawi, biasanya akibat pengaruh oksidasi, karbon dioksida, asam, alkali, dan proses kimia yang lain. Tanah juga terdiri dari beberapa jenis. Biasanya, tanah diklasifikasi berdasarkan ukuran partikel penyusun tanah tersebut. Dibawah ini adalah klasifikasi tanah berdasarkan ukuran butiran atau partikel penyusunnya, menurut international nomenclature.

Pasir:

-sangat kasar (2,0 sampai 1,0 mm)
-kasar (1.0 sampai 0.5 mm)
-sedang (0.5 sampai 0.2)
-halus (0,2 sampai 0,1)

Lanau

kasar (0,02 sampai 0,006)
halus (0,006 sampai 0,002 mm)

Lempung

kasar (0,002 sampai 0,0006 mm)
halus (0,0006 sampai 0,0002 mm)
sangat halus ( < 0,0002 mm)

Dalam kenyataanya, banyak jenis tanah terdiri dari satu atau lebih campuran partikel penyusunnya. Misalnya tanah lempung biasanya tidak hanya terdiri dari partikel lempung saja, melainkan dapat juga bercampur pasir, lanau, serta campuran zat organik

PEMADATAN TANAH UNTUK PROYEK KONSTRUKSI

Mengapa dalam berbagai proyek konstruksi, misalnya proyek bendungan atau pembangunan gedung besar, atau pondasi rumah, sering kita jumpai adanya pemadatan tanah? Sebenarnya pemadatan tadi tujuannya untuk meningkatkan stabilitas tanah dan memperbaiki sifat- sifat fisis untuk tujuan teknisnya. Sifat teknis tanah timbunan memang amat penting diperhatikan. Prosedur pelaksanaan penanganan tanah di lapangan pada umumnya, adalah sebagai berikut:
· Penelitian di laboratorium dilangsungkan pada sampel tanah yang diambil dari lokasi pengambilan bahan timbunan), untuk ditentukan sifat-sifat mana yang akan kita terapkan dalam perencanaan. Sesudah bangunan dan tanah (pondasi, bendungan, tanggul, jalan raya, dan sebagainya) direncanakan, spesifikasi pun dirancang. Setelah itu pengujian untuk kontrol pemadatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk pengontrolan proyek.
· Terdapat dua golongan spesifikasi dalam suatu pekerjaan tanah antara lain:

(1) Spesifikasi hasil akhir dan pemadatan: dimana untuk kategori pertama ini, kepadatan relatif atau persen kepadatan tertentu dispesifikasikan (kepadatan relatif adalah nilai banding dan berat volume kering di lapangan dengan berat volume kering maksimum di laboratorium menurut percobaan standar, seperti percobaan standar Proctor atau modifikasi Proctor). Dalam spesifikasi hasil akhir (banyak digunakan pada proyek-proyek jalan raya dan pondasi bangunan), sepanjang kontraktor mampu mencapai spesifikasi kepadatan relatifnya, alat maupun cara apa saja yang akan digunakan, diizinkan.

(2) Spesifikasi untuk cara pemadatan : Untuk kategori kedua ini, berbagai macam bobot mesin pemadat, jumlah lintasan, juga ketebalan tiap lapisan ditentukan terlebih dahulu. Setelah itu ditentukan ukuran butiran maksimum dari bahan timbunan. Spesifikasi seperti ini kerap digunakan dalam proyek pekerjaan tanah yang besar, seperti bendungan tanah, dinding penahan, dan sebagainya.