A. Pendahuluan
Penyebab utama terjadinya masalah stabilitas lereng (longsor) di indonesia disebabkan keadaan geografis. Dibeberapa daerah memiliki curah hujan yang tinggi, lahan yang telah gundul dan potensi gempa. Curah hujan yang tinggi dianggap sebagai faktor utama penyebab kelongsoran disamping telah gundulnya hatan yang ada.
Untuk ketepatan suatu analisa keamanan dan pengamanan suatu tebing buatan atau lereng terhadap bahaya longsor, perlu diagnosis terhadap faktor-faktor penyebab kelongsoran tersebut. Sehingga dari hasil pengamatan diketahui penyebab terjadinya suatu longsoran. Pada umumnya longsoran disebabkan faktor-faktor antara lain :
1. Perubahan lereng secara alami karena erosi yang disebabkan tingginya curah hujan dan gundulnya hutan, yang kemudian menggangu stabilitas lereng yang ada.
2. Terjadinya perubahan tinggi lereng, semakin tinggi lereng semakin besar kemungkinan longsor terjadi.
B. Teori
a. Penggolongan Type Lereng
Lereng dapat digolongkan ke dalam 2 type, yaitu :
1. Lereng tak terbatas
2. Lereng terbatas
b. Macam - macam lereng
1. Lereng Alam
Lereng alam terbentuk karena proses alamia, misalnya lereng suatu bukit.
2. Lereng buatan Tanah Asli
Terbentuknya lereng ini karena sengaja di buat dengan memotong tanah berbentuk lereng, misalnya pada pekerjaan Cutting jalan dan sebagainya.
3. Lereng Buatan tanah yang dipadatkan
Dibuat atau dibentuk dari timbunan tanah, seperti pada pembuatan tanggul - tanggul, jalan raya, bendung urugan dan lain sebagainya.
c. Tujuan
Tujuan dari tugas Mekanika Tanah II ini, adalah untuk menghitung nilai faktor keamanan dari suatu lereng buatan (tanggul) yang berdasarkan penyelidikan akan mengalami bidang longsoran putar seperti yang telah ditentukan dalam soal, antara lain :
- Pusat lingkatan longsor
- Panjang jari-jari dari lingkaran geser (longsor)
Nilai dari 2 (dua) faktor di atas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan suatu lereng terhadap kemungkinan terjadinya longsor. Misalnya pada saat terjadi perubahan kondisi tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar