Kamis, 13 Desember 2012

Contoh Beberapa Bangunan Bertingkat Tinggi Dunia


Teknologi gedung bertingkat di dunia telah lama dikenal, bahkan ada beberapa gedung yang tinggi dan terkenal, yangtelah dapat diselesaikan pada beberapa Negara dengan urutan tahun
selesai sebagai berikut:


Empire State Building, terletak di kota New York, Amerika Serikat, dengan total ketinggian 381 meter, dengan jumlah lantai sebanyak 102, dan telah selesai dibangun: pada tahun 1931.


•; World Trade Centre Building, terletak di kota New York, Amerika Serikat, total ketinggian 417 meter, dengan jumlah lantai sebanyak 110, dan telah selesai dibangun pada tahun 1970. Sekarang gedung ini sudah tidak ada lagi, karena dua-duanya telah roboh ditabrak pesawat terbang yang dikendalikan oleh teroris pada bulan september tahun 2001. Peristiwa ini sangat terkenal, karena modus operandi yang digunakan oleh teroris sama sekali tidak diduga oleh intelijen manapun.


-Sear Towers Building, terletak di kota Chicago, dengan total ketinggian 443 meter, dengan jumlah lantai sebanyak 116, dan telah selesai dibangun pada tahun 1974.


Bank of China Tower Building, terletak di kota Hong Kong, dengan total ketinggian termasuk mast 368 meter, jumlah lantai sebanyak 77, dan telah selesai dibangun pada tahun 1989.


- Central Plaza Building, terletak di kota Hong Kong, dengan total
ketinggian termasuk mast 374 meter, jumlah lantai sebanyak 78, dan telah selesai dibangun pada tahun 1992.


Petronas Tower Building, terletak di kota Kuala Lumpur, Malaysia, dengan total ketinggian mencapai 450 meter, jumlah lantai sebanyak 85, dan telah selesai dibangun pada tahun 1996. Sampai dengan tahun 2003 gedung ini merupakan bangunan tertinggi di dunia.


Taipei 101 Building, terletak di kota Taipei, Taiwan, dengan total ketinggian mencapai 452 meter, jumlah lantai sebanyak 101, dan teláh selesai dibangun pada tahun 2004.


Peran Konstruksi Dalam Pembangunan Negara


Di,negara manapun, terutama di negara yang sedang berkembang, pasti menghadapi masalah bertambahnya jumlah penduduk. Seeperti halnya di Indonesia, sehingga diperlukan keberadaan suatu badan yang dapat mengatur pertumbuhan jumlah penduduk, untuk dapat tetap menjaga kesejahteraan mereka. Namun demikian jumlah penduduk akan tetap bertambah, terutama bila kesehatan dan kesejahteraan meningkat. Konsekuensi bertambahnya jumlah penduduk suatu negara, adalah menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam segala bidang.

Bertambahnya jumlah penduduk, sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembangunan, karena bertambahnya penduduk berarti memerlukan tambahan sarana untuk melakukan kegiatan mereka. Kehidupan masyarakat modern di kota-kota besar, menuntut tersedianya ruang yang nyaman dan memadai untuk melakukan kegiatan mereka. Padahal lahan yang ada relatif tidak bertambah, lebih-lebih bila dibandingkan dengan bertambahnya penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembangunan ’’gedung bertingkat”, merupakan suatu pemecahan masalah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sejalan dengan besamya kebutuhan masyarakat akan ruang tersebut, proyek-proyek High Rise Building, seperti hotel, apartemen, perkantoran, kondominium dan mal, sangat pesat pertumbuhannya di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta.

Dampak dari krisis moneter yang terjadi tahun 1997 memang cukup lama mengakibatkan menyurutnya kegiatan pembangunan, tetapi itu hanya sementara sebab setelah krisis moneter dapat segera diatasi maka kegiatan tersebut akan tumbuh lagi. Situasi tersebut mau tidak mau menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh dunia jasa konstruksi, khususnya para engineer.

Sadar akan terbatasnya sumber daya yang ada, maka tantangan tersebut harus dapat diatasi dengan tetap berorientasi pada efisiensi. Dari hal tersebut dapat dicapai oleh dunia jasa konstruksi bila memiliki tiga kemampuan penting yaitu bisnis, teknologi dan manajemen.

Kemampuan bisnis artinya, bahwa semua keputusan yang akan diambil harus diyakini akan memberikan manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sedang kemampuan teknologi, diharapkan dapat senantiasa menjawab tuntutan yang semakin meningkat di sepanjang zamian. Untuk itu diperlukan juga kemampuan manajemen untuk mengatur seluruh sumber daya yang diperlukan secara efektif dan efisien.

Teknologi dalam kegiatan jasa konstruksi muncul dalam dua bentuk, yaitu Software dan Hardware. Software berupa perencanaan desain dan metode pelaksanaan sedang hardware berupa berbagai perkembangan tentang material konstruksi dan peralatan konstruksi. Karena teknologi selalu berkembang dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada, maka kedua unsur tersebut di atas pada kenyataannya, juga selalu mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dan dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang ada, antara bangunan lama dan bangunan baru. Tidak hanya bentuk fisiknya saja, tetapi juga proses pembangunannya, semakin cepat dan semakin aman.

Di sinilah yang menjadi tantangan bagi para engineer, untuk tidak berpikir statis melainkan harus senantiasa bersifat dinamis. Kemampuan berpikir inovatif, juga sangat diperlukan, termasuk mengikuti terjadinya perkembangan teknologi konstruksi yang telah terjadi di manapun. Dengan berkembangnya dan terbukanya sistem informasi di dunia saat ini, maka kemajuan di bidang apa pun dapat selalu kita ikuti dengan cermat.

Senin, 10 Desember 2012

Etika Profesi Dalam Teknik Sipil

Dalam dunia Civil Engineering, anda akan dihadapkan pada sebuah dunia menantang nurani anda. Anda mungkin akan mudah mendapatkan timbunan rupiah dengan lancar, asalkan anda mau mengikuti "rel" yang ada. Banyak praktisi telah membuang prinsip etika profesi dalam suatu kegiatan konstruksi, demi mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Misalnya dengan mengurangi suatu bahan atau spesifikasi tertentu, sehingga konstruksi tersebut dapat dihemat, dan uang pun masuk kantung. Kalau sudah begini, anda mungkin perlu memperhatikan prinsip-prinsip etika dalam dunia konstruksi berikut:

A..Prinsip-Prinsip Etika


1. Prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya
   terhadap dampak pekerjaab terhadap orang lain
2. Prinsip keadilan, tidak merugikan; membedakan orang lain.
3. Prinsip Otonomi.
    Kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan  tidak mengganggu kepentingan umum.
4. Prinsip integritas moral yang tinggi.
    Komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.

B. Prinsip Umum Etika Bisnis

Prinsip etika bisnis sangat dipengaruhi sistem nilai dalam masyarakatSecara umum dalam bisnis sesungguhnya penerapan prinsip etika pada umumnya.










Jumat, 16 November 2012

ALAT PEMROSES BETON & ASPAL




A.   Alat Pemroses Beton
Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran semen dan air disebut pasta.
Agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Campuran beton yang normal mengandung ¾ bagian agregat dan ¼ bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air-semen berkisar antara 0,4 – 0,7 berdasarkan berat.
Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi pengukuran berat setiap komponen beton, pencampuran bahan beton, pemindahan campuran beton, penempatan, konsolidasi, dan pengeringan. Sedangkan peralatan yang biasa dipakai dalam proses pembuatan beton sampai beton tersebut ditempatkan antara lain peralatan pencampur beton (concrete batching and mixing), peralatan pemindahan campuran beton, dan peralatan pengecoran.
1.    Pencampuran Beton
Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage bin.  empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan semen diletakan pada suatu tabung disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga semen dalam keadaan tetap kering. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, semi otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih besar dari kapasitas mixing plant.
2.    Pemindahan Beton
Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck mixer, truck agitator, conveyor, pompa dan crane yang dilengkapi dengan bucket.
Pada saat beton tiba diproyek, beton tersebut docor kedalam cetakan. Untuk memudahkan pengecoran salah satunya dengan menggunakan pompa. Beton disalurkan kedalam cetakan dengan menggunakan pipa. Pipa ini dapat diletakan secara horizontal, vertical dan miring.
3.    Pengecoran Beton
Setelah beton plastis dituangkan kedalam cetakan baik dengan menggunakan bucket maupun pipa, beton tersebut kemudian dikonsolidasikan dan diratakan. Cetakan harus bersih, disangga dengan baik dan kuat dan cetakan dilapisi semacam minyak untuk mencegah beton cepat mongering.
4.    Perkerasan Beton
Perkerasan jalan yang menggunakan beton disebut perkerasan kaku (rigid pavement). Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk perkerasan antara lain Paving mixer, Concrete spreader, Tranveerse concrete finisher, Automatic curing machine, dan Slipform paver.
5.    Produktivitas Mixer
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang didiinginkan maka yang pertama dilakukan adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton. Hasil dari penghitungan tersebut disebut dengan mix design.

B.   Alat Pemroses Aspal
Aspal sebagian besar digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Jenis perkerasan yang mengunakan aspal disebut perkerasan lentur. Perkerasan aspal merupakan campuran dari aspal dan agregat (mix asphalt). Fungsi dari aspal pada campuran aspal adalah sebagai pengikat antar agregat, aspal yang masih padat disebut aspal cement. Campuran aspal agar kuat dan sesuai dengan yang diinginkan maka harus dihitung berdasarkan mix design, yaitu antara lain :
1). Stabil
2). Tidal menyebabkan selip
3). Tahan lama
4). Tidak mengalami kelelahan bahan
5). Kedap air
6). Mudah dikerjakan
7). Fleksibel

Alat-alat berat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan adalah sebagai berikut :
1.   Asphalt Plant
Merupakan tempat tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan dan dicampur. Ada dua macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu drum mix plant dan batch plant.
a.Batch Plant
Ada beberapa komponen dari batch plant, yaitu sebagai berikut :
1). Cold feed system atau cold bin
2). Screen (saringan)
3). Drum dryer (drum pengering)
4). Hot bin (penampungan)
5). Hot elevator (elevator)
6). Pugmil mixer
b. Drum Mix Plant 
Setiap jenis agregat diukur beratnya pada cold feed system maka agregat tersebut dialirkan kedrum mixer yang berotasi secara vertical.
c.Tempat Penyimpanan Aspal
Aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya berkisar 1500 C.
d.Silo
Silo adalah silinder vertical yang digunakan sebagai tempat penyimpanan camuran aspal hasil dari mixer.
2.   Alat Untuk Perkerasan
Pada saat membuat perkerasan dengan aspal, alat yang dibutuhkan berbeda dengan pembuatan perkerasan beton. Selain truck alat yang digunakan untuk perkerasan aspal adalah :
a). Asphalt distributor(distributor aspal)
b). Asphalt paver atau asphalt finisher
c). compactor (pemadat)







Kamis, 08 November 2012

Clayperon Method


Cara Claperon dikenal juga sebagai putaran sudut, oleh sebab dihitung berdasarkan atas besarnya putaran sudut.  Conjugate-beam Method, adalah salah metode untuk menentukan besarnya putaran sudut dan lendutan pada balok dan portal. Prinsip-prinsip metode ini adalah sebagai berikut.
”bidang momen yang terjadi pada real Beam (balok yang sebenarnya) dibagi   dengan faktor kekakuan dari balok (EI), diperlakukan sebagai beban pada Conjugate Beam/balok fiktif”.
Untuk mengetahui besarnya deformasi yang terjadi pada Real beam, dapat diikuti ketentuan sebagai berikut ini.
  1. PUTARAN SUDUT yang dibentuk oleh garis singgung  pada suatu titik dari Real Beam yang berdeformasi terhadap sumbu balok semula, besarnya sama dengan GAYA LINTANG yang terjadi pada titik/penampang yang sama dari Conjugate Beam.
  2. LENDUTAN/DISPLACEMENT yang terjadi pada suatu titik dari Real Beam yang berdeformasi terhadap posisi semula, besarnya sama dengan MOMEN LENTUR yang terjadi pada titik/penampang yang sama dari Conjugate Beam.
Dengan mengingat ketentuan (1) dan (2) tersebut diatas, maka di dalam perhitungan besar dan arah deformasi yang terjadi pada Real beam, kita harus merubah macam perletakan atau sambungan konstruksi Real Beam menjadi konstruksi Conjugate Beam dengan memperhatikan sifat-sifat dari perletakannya

Rabu, 20 Juni 2012

STABILITAS LERENG


A. Pendahuluan

Penyebab utama terjadinya masalah stabilitas lereng (longsor) di indonesia disebabkan keadaan geografis. Dibeberapa daerah memiliki curah hujan yang tinggi, lahan yang telah gundul dan potensi gempa. Curah hujan yang tinggi dianggap sebagai faktor utama penyebab kelongsoran disamping telah gundulnya hatan yang ada.

Untuk ketepatan suatu analisa keamanan dan pengamanan suatu tebing buatan atau lereng terhadap bahaya longsor, perlu diagnosis terhadap faktor-faktor penyebab kelongsoran tersebut. Sehingga dari hasil pengamatan diketahui penyebab terjadinya suatu longsoran. Pada umumnya longsoran disebabkan faktor-faktor antara lain :

1. Perubahan lereng secara alami karena erosi yang disebabkan tingginya curah hujan dan gundulnya hutan, yang kemudian menggangu stabilitas lereng yang ada.

2. Terjadinya perubahan tinggi lereng, semakin tinggi lereng semakin besar kemungkinan longsor terjadi.

B. Teori

a. Penggolongan Type Lereng

Lereng dapat digolongkan ke dalam 2 type, yaitu :

1. Lereng tak terbatas

2. Lereng terbatas

b. Macam - macam lereng

1. Lereng Alam

Lereng alam terbentuk karena proses alamia, misalnya lereng suatu bukit.

2. Lereng buatan Tanah Asli

Terbentuknya lereng ini karena sengaja di buat dengan memotong tanah berbentuk lereng, misalnya pada pekerjaan Cutting jalan dan sebagainya.

3. Lereng Buatan tanah yang dipadatkan

Dibuat atau dibentuk dari timbunan tanah, seperti pada pembuatan tanggul - tanggul, jalan raya, bendung urugan dan lain sebagainya.

c. Tujuan

Tujuan dari tugas Mekanika Tanah II ini, adalah untuk menghitung nilai faktor keamanan dari suatu lereng buatan (tanggul) yang berdasarkan penyelidikan akan mengalami bidang longsoran putar seperti yang telah ditentukan dalam soal, antara lain :

- Pusat lingkatan longsor

- Panjang jari-jari dari lingkaran geser (longsor)

Nilai dari 2 (dua) faktor di atas dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan suatu lereng terhadap kemungkinan terjadinya longsor. Misalnya pada saat terjadi perubahan kondisi tanah.