Rabu, 20 Februari 2013

Tata Cara Menghitung RAB (Rancangan Anggaran Biaya) Bangunan

       Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan adalah suatu perhitungan mengenai kuantitas biaya yang diperlukan bagi bahan atau material dan upah tenaga kerja dalam sebuah proyek konstruksi, serta biaya-biaya terkait lainnya. Anggaran tersebut harus dihitung dengan cermat, lengkap, dan teliti. Harga RAB tiap bangunan di berbagai daerah tidak pernah sama. Mengapa? hal ini disebabkan harga upah dan bahan untuk masing-masing daerah berbeda. Contohnya di tempat saya di NTT, tentunya berbeda dengan di Jawa, sebab harga material bangunan di NTT lebih mahal daripada di Jawa, dikarenakan adanya biaya angkut material. Lain halnya dengan upah tenaga kerja, mungkin bisa lebih murah daripada tenaga kerja di Jawa, sebab dalam hal skill atau keterampilan tentunya tenaga kerja di Jawa lebih berpengalama dalam menangani proyek-proyek yang bervariasi dan lebih mutakhir metode konstruksinya.


       Anggaran biaya sebuah proyek biasanya terbagi atas 2 jenis, yaitu:

1. Anggaran Biaya Kasar (Taksiran)

     Anggaran Biaya Kasar disusun menggunakan harga satuan bangunan per meter persegi-nya. Sebelum membuat anggaran biaya teliti ada baiknya disusun dulu anggaran biaya kasar, agar nantinya dipakai sebagai penuntun dalam membuat anggaran biaya teliti. Biasanya hasilnya tidak terlalu melompat perbedaanya.

2. Anggaran Biaya Teliti

     Anggaran biaya teliti dihitung dengan lebih teliti dan hati-hati dibandingkan dengan anggaran biaya kasar, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku. Untuk membuat anggaran biaya teliti, diperlukan Gambar rencana bangunan yeng lengkap dan detil. Hal ini dimaksudkan agar estimator bangunan dapat menghitung volume dari gedung tersebut secara akurat. Selain itu digunakan juga harga satuan bangunan dan penentuan upah buruh yang berlaku di daerah tersebut.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar