Kamis, 13 Desember 2012

Peran Konstruksi Dalam Pembangunan Negara


Di,negara manapun, terutama di negara yang sedang berkembang, pasti menghadapi masalah bertambahnya jumlah penduduk. Seeperti halnya di Indonesia, sehingga diperlukan keberadaan suatu badan yang dapat mengatur pertumbuhan jumlah penduduk, untuk dapat tetap menjaga kesejahteraan mereka. Namun demikian jumlah penduduk akan tetap bertambah, terutama bila kesehatan dan kesejahteraan meningkat. Konsekuensi bertambahnya jumlah penduduk suatu negara, adalah menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam segala bidang.

Bertambahnya jumlah penduduk, sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembangunan, karena bertambahnya penduduk berarti memerlukan tambahan sarana untuk melakukan kegiatan mereka. Kehidupan masyarakat modern di kota-kota besar, menuntut tersedianya ruang yang nyaman dan memadai untuk melakukan kegiatan mereka. Padahal lahan yang ada relatif tidak bertambah, lebih-lebih bila dibandingkan dengan bertambahnya penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembangunan ’’gedung bertingkat”, merupakan suatu pemecahan masalah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sejalan dengan besamya kebutuhan masyarakat akan ruang tersebut, proyek-proyek High Rise Building, seperti hotel, apartemen, perkantoran, kondominium dan mal, sangat pesat pertumbuhannya di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta.

Dampak dari krisis moneter yang terjadi tahun 1997 memang cukup lama mengakibatkan menyurutnya kegiatan pembangunan, tetapi itu hanya sementara sebab setelah krisis moneter dapat segera diatasi maka kegiatan tersebut akan tumbuh lagi. Situasi tersebut mau tidak mau menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh dunia jasa konstruksi, khususnya para engineer.

Sadar akan terbatasnya sumber daya yang ada, maka tantangan tersebut harus dapat diatasi dengan tetap berorientasi pada efisiensi. Dari hal tersebut dapat dicapai oleh dunia jasa konstruksi bila memiliki tiga kemampuan penting yaitu bisnis, teknologi dan manajemen.

Kemampuan bisnis artinya, bahwa semua keputusan yang akan diambil harus diyakini akan memberikan manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sedang kemampuan teknologi, diharapkan dapat senantiasa menjawab tuntutan yang semakin meningkat di sepanjang zamian. Untuk itu diperlukan juga kemampuan manajemen untuk mengatur seluruh sumber daya yang diperlukan secara efektif dan efisien.

Teknologi dalam kegiatan jasa konstruksi muncul dalam dua bentuk, yaitu Software dan Hardware. Software berupa perencanaan desain dan metode pelaksanaan sedang hardware berupa berbagai perkembangan tentang material konstruksi dan peralatan konstruksi. Karena teknologi selalu berkembang dalam menjawab tantangan-tantangan yang ada, maka kedua unsur tersebut di atas pada kenyataannya, juga selalu mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dan dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang ada, antara bangunan lama dan bangunan baru. Tidak hanya bentuk fisiknya saja, tetapi juga proses pembangunannya, semakin cepat dan semakin aman.

Di sinilah yang menjadi tantangan bagi para engineer, untuk tidak berpikir statis melainkan harus senantiasa bersifat dinamis. Kemampuan berpikir inovatif, juga sangat diperlukan, termasuk mengikuti terjadinya perkembangan teknologi konstruksi yang telah terjadi di manapun. Dengan berkembangnya dan terbukanya sistem informasi di dunia saat ini, maka kemajuan di bidang apa pun dapat selalu kita ikuti dengan cermat.

1 komentar: